Info Mikrobiologi
07 Januari 2021
Dogma Sentral Biologi
Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari tetua kepada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut genetika. Sifat-sifat suatu makhluk hidup diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini berada inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom adalah sebuah molekul DNA panjang yang mengandung sebagian atau seluruh materi genetik suatu organisme yang berfungsi sebagai faktor pembawa sifat keturunan. Di dalam kromosom terdapat substansi pembawa sifat keturunan yang terdiri atas urutan DNA tertentu yang disebut gen. Jadi, istilah gen merujuk pada suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat terkait aktivitas biologi dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya. Gen menentukan sifat-sifat/karakter suatu makhluk hidup. Sifat yang tampak disebut fenotipe. Fenotipe adalah suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotipe dan lingkungan serta interaksi keduanya. Dogma sentral biologi menerangkan proses perubahan gen dari DNA menjadi RNA, dan RNA menjadi protein. Dogma ini menjelaskan bagaimana proses pembacaan materi genetik menjadi protein yang berperan di setiap tahap metabolisme di dalam tubuh suatu organisme.
13 Mei 2015
25 Desember 2014
02 Desember 2013
Langkah-langkah Analisis Data Binomial Menggunakan Program NTSYS 2.0
NTSYSpc 2.0 (Numerical Taxonomy and Multivariate Analysys Systems), Pembuatan Dendogram Pohon Kekerabatan bagi Data Binomial (Data 1-0).
NTSYS merupakan program yang dibuat untuk melakukan analisis kekerabatan. Program ini dapat digunakan untuk melihat Hubungan kekerabatan antara beberapa sampel (spesies) dengan melihat muncul-tidaknya suatu parameter/faktor fisik pada masing-masing sampel. Dalam biologi molekuler, data binomial digunakan dalam RAPD dan juga AFLP. Ada-tidaknya pita dalam masing-masing parameter bisa dikategorikan sebagai data binomial. Dimulai dengan memasukkan data jumlah sampel dan data faktor fisik ke dalam metode numerik, melakukan analisis similaritas/dissimilaritas, lalu melakukan pengelompokan data untuk membuat dendogram.
Langganan:
Postingan (Atom)